Wednesday, 17 January 2018

KETAN BUBUK JURUH ( STICKY RICE SOYBEAN POWDER CARAMELS )


Di Solo, makanan ini sangat legend, dari dulu sampai sekarang tidak berkurang penggemarnya dan tersedia di setiap sudut kota terutama di pagi hari. Bukan Wong Solo namanya, kalau belum pernah makan makanan ini ... he he he. Daerah lain pastinya juga ada ya, yang namanya ketan ini, cuma beda bahan pendamping, cara mengolah dan menyajikan. Ada ketan sarikaya, ketan uli, kue dange dan masih banyak lagi. 

Ketan bubuk juruh Solo adalah beras ketan putih yang dikukus, lalu disajikan dengan cara ditaburi parutan kelapa, ditaburi bubuk kedelai dan siraman juruh atau sirup gula Jawa kental. Ketan bubuk disukai karena rasanya yang sangat mantap, yaitu pulennya ketan dipadukan dengan manisnya sirup gula jawa dan gurihnya bubuk kedelai. Ada juga yang memadukan ketan bubuk juruh ini dengan bubur lemu atau bubur beras. Sangat sederhana, tetapi rasanya uenak e pol, campuran gurih, manis dan legit yang mantap surantap ... LoL. 

Bahan dasar yang dipergunakan juga sangat simpel, beras ketan, kelapa, gula jawa dan kedelai. Meskipun banyak dijual di pasar tradisional dan toko kue, nggak ada salahnya kalau kita membuatnya sendiri dirumah yang tentunya lebih hemat dan sehat. Cara membuatnya juga gampang kok. Saya sengaja tidak memakai metode yang sering digunakan pada umumnya, yaitu mengukus ketan terlebih dahulu, lalu dimasak dengan santan mendidih dan setelah itu baru dikukus lagi. Kalau menurut saya sih tiga kali kerja ya, lagi pula karakter beras di setiap daerah berbeda-beda. Kalau berasnya doyan air hasil akhirnya jadi lembek dan nggak pulen. Lebih mudah seperti cara menanak nasi kuning. Beras rendaman dimasak bersama santan yang mendidih, setelah matang diamkan sejenak agar tanak atau santan meresap dengan rata, kemudian dikukus hingga matang. Bagaimana cara memasaknya, monggo kerso panjenengan nggih mbak-mbak, buk-ibuk ... yang penting hasilnya pulen dan enak. 


Bahan – bahan:
- 400 gram beras ketan, bersihkan lalu rendam dengan air selama 2 jam
- 400 ml santan kelapa yang diperoleh dari 1/2 butir kelapa parut
- ½ sendok makan garam dapur
- 2 lembar daun pandan, simpulkan


Cara membuat :
- Masak santan bersama garam dan daun pandan, hingga mendidih
- Masukkan beras ketan sedikit demi sedikit, aduk hingga air meresap dan kesat
- Diamkan selama ½ jam
- Kukus ketan hingga matang ± selama 30-45 menit


Bahan pelengkap;
- 250 gram kelapa, parut sunggar atau memanjang, campur dengan ½ sendok teh garam
- 250 gram gula jawa, iris halus, campurkan dengan ½ gelas air, masak hingga cair dan kental
- 250 gram kedelai, sangrai hingga terasa harumnya, campur dengan 1 sendok teh gula pasir, 5 lembar daun jeruk purut yang diiris halus dan 2 sendok teh garam dapur, blender sampai menjadi bubuk


Cara menyajikan :
- Cetak ketan kedalam mangkuk bulat ( menurut selera ), pipihkan, taburkan kelapa parut diatasnya, bubuk kedelai dan siram sirup gula jawa dengan cara memutar
- Ketan bubuk juruh siap disajikan



HAPPY COOKING


NOTES :

# Untuk mendapatkan ketan yang pulen, perhatikan kadar air rebusan santan. Apabila beras ketan sudah setengah matang dan air terlihat banyak, segera kurangi air diatasnya. Apabila beras ketan masih keras dan air sudah menyusut atau kesat, tambahkan santan sedikit demi sedikit hingga mendapatkan tekstur beras yang setengah matang, tidak keras dan tidak lunak.





Wednesday, 10 January 2018

BUBUR MANADO ( MANADONESE PORRIDGE )


Sebenarnya sudah lama ingin mem-posting resep, cancel melulu karena banyaknya hal yang perlu diselesaikan. Maklum-lah kalau single, susah senang, sehat sakit, lompat sana lompat sini, kemana-mana juga mesti fight sendirian, derita gue ... Hiks. Btw, tentang makanan khas Sulawesi Utara ini, dulu, seringnya nitip bapak saya kalau pulang main tenis di stadion Manahan. Setahu saya di Solo cuma di tempat itu yang jual, Rp. 6000 sudah mendapatkan bubur Manado beserta perangkatnya, ikan asin dan sambal. Karena bapak saya sudah pensiun main tenis, jadi saya mesti belajar bikin sendiri. Rasanya nggak beda jauh sih, soalnya ada Ibu saya yang jadi guide-nya. Dulu sewaktu masih sekolah masak, sering praktek memasak makanan daerah, termasuk Tinutuan. 

Lanjut ke Tinutuan alias bubur Manado. Bubur manado sendiri adalah salah satu makanan alternatif untuk semua kalangan, baik dari kalangan anak – anak hingga orang dewasa. Bubur Manado mirip dengan bubur nasi pada umumnya, bedanya bubur Manado memiliki campuran dari sayur-sayuran menyehatkan yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi. Juga dari segi rasa, warna yang agak kekuningan serta bahan sayuran-sayuran seperti labu kuning, kangkung, bayam, kemangi, jagung, singkong dan ubi yang tercampur aduk dalam proses pengolahannya. Bubur Manado biasanya juga dihidangkan dengan ikan jambal asin dan sambal. Itu yang membuat bubur Manado ini terlihat unik dan tentu saja rasanya pun pasti maknyus.

Proses pembuatan bubur Manado ini secara umum tidak sulit bahkan tergolong mudah dan praktis. Entah itu secara tradisional atau menggunakan rice cooker. Tinggal cemplang-cemplung aja, walaupun agak lumayan pegel karena tangan mesti ngaduk terus, printilannya juga banyak dan mesti sabar nungguin si bubur matang.

Dari informasi yang bertebaran di Google, umumnya bubur Manado yang original, menggunakan sayuran khas Manado yaitu daun gedi. Tapi karena tanaman gedi di Solo tidak ada yang jual, maka bahan ini saya skip dari resep. Yang saya lihat dan baca di Wikipedia, tanaman gedi memiliki tampilan seperti pohon singkong, tinggi, beruas dan memiliki daun yang menjari. Gedi masih satu keluarga dengan kembang sepatu, kapas dan okra sehingga tak heran daunnya mengandung lendir sebagaimana halnya tanaman di dalam keluarga yang sama. Nah di bubur Manado, daun ini membuat tekstur bubur menjadi kental dan terasa lebih gurih. Hmm ... rasane koyo opo yo ? Lupakan daun Gedi, semoga besok-besok ada yang bisa dititipin ... LoL. Saya share resepnya ya, Bukibuk ...

Bahan:
- 130 gram beras ( 1 gelas takar kecil ) 
- 1 ½ liter air kaldu ayam
- 2 buah jagung manis dipipil
- 1 batang singkong atau ubi kayu, sekitar 300 gram, potong dadu
- 1 buah ubi kuning, potong dadu 
- 400 gram atau 1 buah labu kuning kecil, kukus dan lumatkan dengan garpu
- 1 ikat kangkung, potong kecil-kecil
- 1 ikat kecil daun bayam, potong kecil-kecil
- 2 batang daun bawang, iris halus 
- 3 ikat atau 1 mangkuk daun kemangi, ambil daun dan pucuk mudanya saja 

Bumbu: 
- 5 siung bawang putih, cincang halus
- 2 sendok teh merica bubuk
- 5 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan memarkan
- 1 sendok makan garam
- 2 sendok makan gula pasir
- 2 lembar daun salam
- 1 sendok makan minyak untuk menumis


Cara Membuat :
- Masukkan minyak, tumis bawang putih cincang hingga harum
- Tambahkan air kaldu ayam, serai yang sudah dimemarkan dan daun salam, didihkan sampai beras melunak
- Masukkan jagung manis pipil, singkong, ubi dan labu kuning, aduk.
- Masak hingga jagung, singkong, ubi dan labu kuning melunak serta beras sudah mulai menjadi bubur.
- Masukkan daun bayam, daun kangkung dan daun kemangi, masak hingga sayuran layu.
- Masukkan garam dan gula pasir, aduk terus hingga merata dan bubur matang.
- Cek rasa, tambahkan garam dan gula menurut selera agar rasa seimbang
- Bubur Manado siap disajikan


Pelengkap:
- sambal terasi 
- ikan teri atau ikan jambal roti, digoreng ( saya menggunakan geréh péthék atau ikan asin kapang ) 


HAPPY COOKING ... 

# NOTES : 
- Air kaldu bisa ditambahkan kalau terlihat menyusut dan beras belum lunak