Saturday, 1 April 2017

BUBUR SUMSUM ( RICE FLOUR PORRIDGE )


Lama nggak nulis resep rasanya agak-agak gimana gitu. Saya mesti undur diri sejenak dari dunia persilatan ... he he he. Harap maklum sebagai Autoimmune Warrior, semua aktifitas yang saya lakukan mesti menyesuaikan dengan kondisi si mumun yang merasuki tubuh saya, kapok kalau flare-up lagi. Mau tidak mau kalau lagi kumat, saya mesti minum obat yang berefek ngantuk dan menaikkan timbangan badan. Yang paling tidak saya sukai kalau mesti berdiam diri alias kerjaannya cuma makan, tidur dan minum obat, nggak ada mikir-mikirnya. Menjalani situasi seperti itu justru malah membuat saya semakin sakit dan terpuruk.  Mesti saya kira-kira sendiri sejauh mana tingkat aktifitas yang bisa saya lakukan karena untuk menidurkan penyakit ini perlu waktu berbulan-bulan dan cukup membuat saya capek lahir batin ... LoL. Jadi ya, harus diam-diam dan pelan-pelan mulai beraktifitas lagi karena bapak, ibu, tante dan sepupu-sepupu saya sering pada ceriwis, mengingatkan. Katanya kalau lagi kambuh, saya nakut-nakutin orang hidup. Piye ta, kok malah OOT jadinya ... he he he.

Lanjut ke bubur sumsum, siapa nih yang tidak mengenal bubur sumsum ? Asal usul dari kuliner yang satu ini juga tidak diketahui dari daerah mana, mengingat kehadirannya cukup luas di seluruh nusantara. Nama bubur sumsum diambil dari penampilannya yang seperti sumsum tulang. Bubur ini sumsum sudah ada sejak nenek buyut saya lahir, lama banget yaa. Bubur yang satu ini menjadi salah satu bubur yang paling familiar di kalangan masyarakat terutama di daerah Jawa Tengah. Bagi yang bukan orang Jawa, jangan ngamuk ya, kalau anda merasa bubur sumsum adalah makanan khas daerah anda. Tapi yang jelas bukan berasal dari Malaysia ataupun Singapura, meskipun disana juga ada.

Saat saya masih kecil, banyak penjual bubur sumsum keliling. Penyajiannya dalam pincuk daun pisang dan memakannya juga dengan suru alias "sendok" dari daun pisang selebar kira-kira 5 cm yang dilipat dua. Kata Nenek saya, di setiap hajatan selalu ada bubur sumsum. Cara pembuatannya mesti dengan tepung beras yang ditumbuk sendiri dan santan kelapa harus yang segar. Itu yang membuat bubur sumsum rasanya mak nyus. Tapi lain dulu lain sekarang yaakk, nggak perlu numbuk karena tepung beras dengan kualitas bagus sekarang mudah ditemui.

Bagi sebagian warga asli Solo, bubur sumsum diartikan sebagai obat penghilang rasa lelah. Dalam tradisi masyarakat Solo, jenang sumsum adalah tombo kesel ( penghilang capek ) sehabis punya hajat besar seperti acara pernikahan. Katanya, Sumsuman atau bubur sumsum ini dipercaya bisa menambah energi. Iyalah, lha wong kalorinya juga lumayan tinggi ... he he he. Bubur sumsum enak dimakan dingin maupun hangat. Di musim dingin makan hangat-hangat. Di musim panas, masukkan dalam lemari es. Bubur sumsum enak juga dimakan bersama teman-temannya pasukan bubur yang lain seperti bubur candil, bubur ketan hitam, bubur kacang ijo, bubur mutiara, biji salak, bubur sagu, bubur kacang merah rebus, jenang grendul, es dawet dan lain-lain.

Meski warna dasarnya putih, tapi rasanya tidak sesederhana warnanya. Rasa tepung beras yang sudah dicampur dengan air pandan dilengkapi dengan cairan gula merah akan lumer di mulut. Membuat sendiri bubur sumsum di rumah bisa menjadi pilihan karena kita bisa memilih bahan-bahannya sendiri yang pastinya lebih bersih dan sehat. Saya akan berbagi resep bubur sumsum yang mudah untuk diaplikasikan sekalipun untuk orang yang sama sekali belum pernah membuatnya. Kesulitannya yang dialami pada umumnya adalah bubur bergerindil. Itu karena kebanyakan tepung beras alias terlalu kental. Karena bubur ini komposisi utamanya adalah air, jangan konyol dengan memblender karena bubur akan cepat encer dan berair. Kalau resepnya pas, dijamin tidak akan printhil-printhil dan tekstur buburnya halus. Kata sepupu saya nih, rasanya juara ... he he he. 

Bahan bubur:
- 3 lembar daun pandan, potong menjadi 2 
- 300 ml air, rebus dengan daun pandan, saring, biarkan dingin
- 100 gram tepung beras
- 700 ml santan dari ½ butir kelapa
- 2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh garam

Bahan kuah gula:
- 200 g gula merah
- 500 ml air
- ½ sendok teh garam
- 1 lembar daun pandan, bagi dua

~ Rebus semua bahan hingga gula larut dan mendidih, saring dan biarkan kuah dingin


Cara membuat bubur:
1. Campur tepung beras, santan, air daun pandan, gula pasir dan garam. Aduk rata. 
2. Masak di atas api kecil sambil diaduk terus hingga mendidih dan mengental, sisihkan.
3. Sajikan bubur di mangkuk saji, siram dengan kuah gula.
4. Bubur siap dinikmati hangat ataupun dingin.


HAPPY COOKING ... BON APPETITE



# NOTES :
~ Bagi yang sedang diet, gula jawa bisa diganti dengan gula / gula jawa diet.
~ Kunci dari pembuatan bubur ini adalah proses pengadukan, aduk dari awal sampai bubur mengental dan matang.


2 comments:

  1. Franchise business plan look the challenges for your new businesses. Our franchise business consultant advice for retail apparel, restaurant, hospitality.

    Franchise Opportunities

    Business opportunities in India

    Low cost business ideas

    ReplyDelete
  2. Very insightful post. If you want to start your own franchise business in India at very affordable rate then visit the website for more details
    franchise opportunity in India
    franchise consultant in Delhi

    ReplyDelete