Pasti
sudah banyak yang mengenal hidangan peranakan khas dari kota saya ini. Termasuk
jenis sup, karena biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka. Kalau ditempat
lain jarang ditemui, di Solo makanan ini ada di setiap sudut … LoL. Mulai dari
resto, catering, hotel sampai kaki lima. Harga yang ditawarkan pun variatif,
mulai dari Rp.5000 sampai Rp.18.000. Yang pasti sih, ono rego, ono rupo … ada harga, ada rasa.
Restoran
Timlo yang terkenal di Solo diantaranya, Timlo Sastro, Timlo Maestro dan Timlo
Solo. Meskipun banyak juga sih, pedagang lesehan atau kaki lima yang nggak
kalah enak meramu hidangan pagi dan malam ini. Sekedar info aja, makanan di Solo
tuh ada pakem-pakem tersendiri. Ada makanan untuk pagi, siang dan malam. Keluarnya
pun juga sesuai dengan jam-nya. Jadi jangan harap menemukan makanan pagi di
malam hari, makanan siang di pagi hari atau makanan malam di pagi hari. Kalau
bukan asli Solo pasti pada nggak tahu yaa … he he he.
Meskipun ada dua jenis, Timlo sayur dan Timlo gadon, pada umumnya
penyajian makanan ini sama, kuah bening dengan irisan hati ampela ayam / daging
ayam suwir, sosis gulung, soohun, wortel, jamur merang dan telor pindang. Ada juga
yang menambahkan nasi. Kalau untuk “ starter “ atau gadon biasanya tanpa nasi, tapi
isiannya ditambah dengan kapri sayur dan keripik kentang.
Pasti
banyak yang penasaran dengan rasa Timlo ini karena memang khas. Dari baunya sudah tercium. Yang pasti
semua komponennya saling berkaitan dan saling menunjang untuk menghasilkan rasa
yang lezat. Banyak yang mencoba memodifikasi dengan menambahkan taoge, kol,
ini, itu tapi kayaknya sih kurang meyakinkan alias nggak matching gitu loh. Banyak ngawurnya sekaligus menyesatkan tuh.
Kalau wong Solo asli, pasti sudah tahu Timlo itu wujudnya dan rasanya seperti
apa. Tapi terserah deh, lain orang, lain lidahnya, sumonggo … he he he.
Sebenarnya
hidangan ini simpel banget, cuma isinya yang pating krenthil, ting clekunik. Tapi kalau berhasil membuat
hidangan ini, rasanya puas banget. Sama kayak saya dulu waktu pertama kali
diajari Mbah Putri saya, cuma sekali briefing,
seterusnya sudah lihay … LoL.
Bahan rebusan :
- Daging ayam
- Ati ampela
- Jamur kuping
- wortel iris tipis
- Soohun Cina / bee hoon jagung ( rendam dalam air panas,
tiriskan )
- 3 siung bawang putih, haluskan
- Garam secukupnya
- Telur rebus kupas
- Kecap manis
Rebus ayam dan ati ampela, sisihkan kuahnya ( 500 ml ).
Rebus wortel, jamur kuping dengan menambahkan garam dan bawang putih. Tumis
telur rebus dengan menambahkan sedikit air dan kecap manis sampai telur menjadi
kecoklatan. Masak dengan api kecil.
Bahan sosis gulung :
- 250 gram terigu
- 200 gram udang, kupas, blender sampai halus
- 3 butir telur
- 300 ml air
- ½ sdt merica
- garam secukupnya
Cara membuat :
- kocok telur sampai mengembang, masukkan air, terigu,
udang, merica dan garam
- panaskan wajan anti lengket, olesi dengan sedikit minyak
- buat adonan dadar, gulung
- lakukan sampai adonan habis
Bumbu Kuah :
- 500 ml kaldu ayam
- 500 ml air
- ½ sdm margarine
- ½ sdt pala bubuk
- 1 sdt merica bubuk
- 3 siung bawang putih, haluskan
- 2 batang kayu manis
- garam secukupnya
- gula pasir secukupnya
Cara membuat kuah :
- tumis bawang putih dengan margarin sampai harum,
masukkan kaldu ayam, air, gula pasir, merica bubuk, pala bubuk, dan kayu
manis
- masak hingga mendidih
Cara penyajian
- Iris daging ayam dan ati ampela kecil-kecil / sesuai
selera
- Belah telur menjadi dua bagian
- Potong sosis gulung kecil-kecil
- Siapkan mangkuk atau piring, masukkan potongan ayam, ati ampela,
telur, soohun, jamur kuping, wortel dan sosis. Guyur dengan kuah timlo
secukupnya.
- Tambahkan dengan perasan jeruk nipis, kecap manis atau sambal kecap saat
menyantapnya.
HAPPY COOKING … BON APPETIT
No comments:
Post a Comment