Wednesday, 13 May 2015

SELAT GALANTIN


Salad atau Selat, masakan ini merupakan adaptasi dari bistik ( beef steak ) versi Belanda di masa kolonial, bukan salad seperti yang biasa muncul dalam menu makanan Eropa. Selat Solo dimakan di antara setelah makan siang sampai sore hari. Sebab Selat Solo memang dimakan untuk gadon ( tidak menggunakan nasi ), jadi hanya untuk makanan selingan saja. Orang di luar Solo kerap menyebutnya “ Selat Solo ”, tapi penduduk asli cukup menyebutnya “ selat ”.

Asal mula masakan ini adalah salad yang dihidangkan untuk keluarga keraton yang disesuaikan dengan cita rasa pribumi dan Pura Mangkunegaran merupakan sumber dari berbagai sajian peranakan Jawa-Belanda ini. Saya sendiri mewarisi resep turun temurun ini dari Eyang Buyut saya. Hidangan favorit keluarga sejak jaman baheula … he he he.

Hidangan ini berisi kentang, wortel, buncis, tomat, galantine / daging sapi, telur rebus, daun selada, mentimun dan mosterd … bukan monster gitu loh. Mosterd itu bahasa Belanda, bahasa Inggrisnya, mustard. Banyak juga yang mengira kalau saus ini adalah mayonnaise. Padahal nggak tuh. Bikinnya dari kuning telur rebus dengan sedikit kentang tumbuk ditambah bumbu-bumbu. Kuah selat rasanya manis, seperti kuah semur. Jadi kalau dihidangkan rasanya perpaduan antara gurih, segar, manis dan sedikit asam. Sajian khas yang semakin menampakkan sisi “ peranakan ” Jawa-Belanda yang kental.

Ada dua jenis selat, selat daging yang isinya terdiri dari daging sapi iris dimasak seperti semur dan selat galantine. Di Solo, istilah galantin sudah menjadi agak jauh dari galantine yang dikenal secara internasional di dunia kuliner. Galantine adalah sajian Prancis yang dikenal dengan nama ayam kodok ( stuffed chicken ), yaitu ayam yang dihilangkan tulang dari dagingnya. Galantine Solo lain bentuknya, daging ayamnya dicincang dan dibumbui, dicampur sedikit tepung panir dan telur, kemudian dibungkus dengan daun pisang seperti lontong lalu dikukus. 

Berikut ini akan saya share resep selat galantine, versi saya. Kalau tidak mau ribet, galantine bisa diganti dengan daging sapi has dalam.

* Bahan rebusan :
- Buncis
- wortel
- Kentang

Rebus buncis, wortel dan kentang , iris memanjang / korek api

* Telur pindang coklat :
- Telur rebus kupas
- Kecap manis
- merica secukupnya
- garam secukupnya
- gula pasir secukupnya
- air secukupnya

Masak telur dengan semua bumbu-bumbu diatas sampai berwarna coklat

* Bahan Galantine :
- 300 gram ayam cincang / daging sapi cincang
- 50 gram tepung panir / 3 lembar roti tawar
- 3 siung bawang putih, haluskan
- 1 butir telur, kocok
- ½ sdt merica
- ½ sdm gula pasir
- garam secukupnya


Cara membuat :
- Campur semua bahan, uleni sampai rata
- Gulung memanjang dengan daun pisang atau plastik wrap ( seperti lontong )
- Kukus sampai matang

* Bahan Kuah :
- 500 ml kaldu daging sapi
- 250 ml air
- 1 sdm margarine untuk menumis
- 2 siung bawang putih, haluskan
- ½ bawang Bombay, cincang halus
- 2 siung bawang merah, iris halus
- 1 sdt merica
- 1 buah pala, potong kecil-kecil
- 4 biji cengkeh
- 7 sdm kecap manis
- 1 sdm gula pasir
- 2 tangkup gula jawa, sisir halus
- garam secukupnya

Cara membuat kuah : 
- Tumis bawang putih , bawang Bombay dan bawang merah sampai harum
- Masukkan air kaldu, merica, pala, cengkeh, kecap manis, gula pasir, gula Jawa, garam dan tambahkan air
- Masak sampai kuah mendidih


* Bahan Mosterd :
- 200 ml air 
- 4 butir kuning telur rebus, haluskan
- 2 sdm kentang tumbuk
- ½ sdt merica bubuk
- 1 sdm gula pasir
- 1 sdm margarine
- 2 buah jeruk nipis, peras, ambil airnya
- garam secukupnya

Cara membuat :
- Campur semua bahan ( bisa dengan blender ), kecuali margarine, sampai tercampur rata. 
- Masak dengan api kecil hingga meletup-letup dan kental, angkat
- Masukkan margarine, aduk hingga rata, dinginkan.

* Penyajian :
Atur wortel, buncis, ketimun, kentang, irisan tomat, galantine dan telur dalam piring, tuang mosterd di atas daun selada, siram dengan kuah selat, taburi dengan bawang goreng.


HAPPY COOKING & BON APPETIT ...

No comments:

Post a Comment